Akses Informasi Masyarakat melalui SMS Center Bupati ke 08113445999, SMS Malowopati 08113322958, SMS LAPOR ketik BJN [spasi] ISI kirim ke 1708

Artikel

Giling Wesi

18 Juli 2019 11:31:18  admin  877 Kali Dibaca 

Giling Wesi merupakan mata air yang dikelilingi pohon besar dan rindang. Hal tersebut menjadi salah satu daya tarik masyarakat untuk berkunjung karena suasananya yang sejuk dan nyaman. Terdapat bangunan bersejarah berupa tembok putih melingkari sumber air ini yang sampai saat ini masih terawat dengan baik. Selain itu, airnya yang berwarna biru kehijauan digunakan sebagai sumber pengairan oleh masyarakat sekitar. Air tersebut dialirkan menggunakan pompa khusus dan dialirkan ke kebun atau sawah yang membutuhkan air. Keindahan alam di sekitarnya yang berupa hamparan sawah hijau juga menarik karena menghadirkan nuansa khas pedesaan.

Disamping keindahan alamnya, Giling Wesi menyimpan cerita menarik terkait dengan legenda terbentuknya tempat ini. Pada masa kadewatan terdapat sebuah kerajaan besar bernama Giling Wesi yang dipimpin oleh Raja Bramaraja. Bramaraja memiliki istri yang cantik bernama Dewi Sinta dan seorang anak bernama Bambang Bunawan. Bambang bunawan terkenal sebagai anak yang tidak mentaati kedua orangtuanya, hingga suatu hari ia diusir dari kerajaan karena melakukan kesalahan fatal. Bambang Bunawan kemudian menyusuri hutan dan sampai di Gua Ngibar. Ia kemudian bertama di gua tersebut. Setelah bertapa, ia menjadi orang yang sakti dan kebal terhadap segala jenis senjata. Berkat kekuataannya, Ia mendirikan kerajaan Seloargo. Suatu hari, ia mendengar kabar bahwa Kerajaan Giling Wesi memiliki permaisuri yang sangat cantik. Oleh karena itu, ia ingin menikahi permaisuri itu. Ia kemudian mengutus anak buahnya untuk mendatangi Kerajaan Giling Wesi dan mengutarakan maksudnya untuk memperistri Dewi Sinta. Kerajaan Giling Wesi secara tegas menolaknya hingga akhirnya terjadi peperangan antara Seloargo dan Giling Wesi. Karena situasi yang memanas, Dewi sinta ingin menyelesaikan persoalan dengan meminta pertolongan Dewa Wisnu. Seteah mengahdap Dewa Wisnu,  Dewi Sinta diberi perintah untuk mencari kelemahan Bambang Buwana. Saat Dewi Sinta menemui Bambang Buwana, ia menemukan luka di bagian kepalanya yang membuat Dewi Sinta sadar bahwa Bambang Buwana adalah anak kandungnya. Mengetahui hal tersebut, Dewi Sinta yang tidak ingin menikahi anaknya sendiri segera merayu Bambang Buwana untuk mengetahui letak kelemahannya. Bambang Buwana kemudian mengatakan bahwa ia hanya akan kalah dan mati apabila tubuhnya terbelah menjadi dua secara vertikal. Tak lama kemudian, Bambang buwana dibunuh untuk menghindari perang yang lebih besar. Dan Kerajaan Giling Wesi pun menang.

Kirim Komentar


Nama
No. Hp
E-mail
Isi Pesan
  CAPTCHA Image [ Ganti gambar ]
  Isikan kode di gambar
 


Info Umum

Statistik Penduduk

Info Media Sosial

Arsip Artikel

29 Juli 2013 | 1.088 Kali
Kontak Kami
26 Agustus 2016 | 910 Kali
Sejarah Desa
18 Juli 2019 | 877 Kali
Giling Wesi
18 Juli 2019 | 756 Kali
Tentang Desa
18 Juli 2019 | 365 Kali
Penduduk Desa
29 Juli 2013 | 358 Kali
Profil Desa
01 September 2020 | 308 Kali
Penerbitan KTP
24 Agustus 2016 | 79 Kali
Data Desa
05 Agustus 2024 | 23 Kali
PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) SEKOLAH TINGGI EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (STEBI) AL ROSYID
29 Juli 2013 | 90 Kali
Profil Masyarakat Desa
10 Desember 2014 | 0 Kali
05 Juli 2017 | 88 Kali
Layanan Mandiri
18 Juli 2019 | 184 Kali
Jono Puro
01 September 2020 | 194 Kali
Transparansi Anggaran

Informasi Publik

Peta Desa Jono