Sendang Templek juga merupakan destinasi wisata yang wajib dikunjungi di Desa Jono. Keindahan panorama yang mengagumkan dan suasana yang teduh membuat warga sering mengunjungi tempat ini. Air yang jernih dan segar menjadi daya tarik utama sendang ini. Pengunjung dapat merasakan kesegarannya dengan berenang atau sekedar bermain air di sekitar sendang.
Sendang ini juga menyimpan cerita yang menarik. Bertahun-tahun yang lalu, terdapat seorang raja bernama Dengkol yang ingin menikahi Ratu dari Kerajaan Kediri. Keinginan Raja Dengkol tentunya ditolak oleh sang Ratu yang kemudian mengakibatkan perang. Yang disebut Perang Lerek yang berarti perang yang dilakukan dengan cara berlari. Untuk menghindari Raja Dengkol, Ratu Kediri bersama Bondang Kejawan berlari menyusuri hutan dan desa. Mereka berlari ke arah gunung dan bertemu dengan seorang penggembala yang menyarankannya untuk terus berlari mengikuti arus air. Mereka kemudian sampai di Desa Jono dan bertemu dengan Bagus Alus Coh Guna yang menyarankannya untuk menghadap Demang Kajangan. Setelah menghadap Demang Kajangan, Bondang Kejawan kemudian bertapa dan mendapat sebuah pusaka yang bernama Codorongan. Suatu saat, Ratu Kediri merasa haus dan lelah karena pelariannya. Karena tidak memiliki air minum, Bondang Kejawan menancapkan pusaka yang dimilikinya ke sebuah tebing. Tebing tersebut lalu memancarkan air yang sampai saat ini menjadi salah satu sumber mata air di Jono yang terkenal dengan naman Sendang Templek.